JEMBER, Pelitaonline.co –Trisandi Apriana ketua terpilih, Askab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jember akan selesaikan Dualisme di tubuh Persid.
Menurutnya, keterpecahan pengurus Persatuan Sepak bola Indonesia Djember (Persid Jember), mencerminkan kurangnya solidaritas didalam organisasi.
“Tentunya, kita akan berusaha memberikan solusi dalam persoalan Dualisme ini,” ujar Trisandi dalam Kongres Askab PSSI Jember di Niagara (23/5/2021)
Katanya, kedua belah pihak sama-sama memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga perlu dimediasi untuk mencari akar persoalannya.
“Berdiskusi apa maunya ke depan, karena target kami tidak ada kepentingan pribadi, melainkan untuk meraih prestasi,” kata Trisandi.
Jika ternyata langkah mediasi tidak menyelesaikan persoalan, Trisandi menyarankan kedua belah pihak mengambil langkah hukum.
“Tidak bisa kita jadikan Persid Jember ini dua terus, kalau begitu caranya penontonnya juga bingung, mau dukung Persid yang mana,” bebernya.
Sementara, Amir Burhannudin Wakil Ketua PSSI Jatim mengatakan bahwa Persid milik masyarakat Jember, yang dikelola oleh Yayasan.
“Sehingga, mekanisme Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) masing-masing,” jelasnya
Ketika terjadi sengketa kepengurusan kata Amir, maka ranah hukumnya adalah hukum negara, bukan ranah hukumnya PSSI lagi.
Amir mengaku, telah mengirim surat kepada kedua belah pihak, baik Persid versi Sunardi maupun Sholahuddin. Bahkan Askab PSSI Jember juga pernah melakukan pemanggilan juga.
“Tinggal dilanjutkan saja, katanya wes wayahe, ya sudah wayahe legowo, wayahe transparans, wayahe bekerjasama dan bersatu,” jlentrehnya.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember M.Yusuf menjelaskan bahwa salah satu pihak telah menyerahkan semua persoalannya kepada Bupati.
“Sekarang tinggal satu sisi saja, besok lagi akan kita panggil sisi satunya,” tandasnya.
Diketahui, perolehan suara dalam Kongres Askab PSSI Jember dari total 70 peserta, Trisandi memperoleh 65 suara, sementara lawannya Muhammad Iksan hanya 3 suara dan 2 suara tidak sah. (Awi/Yud)
