NGAWI, Pelitaonline.co – Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi, angka kematian COVID-19 mengalami peningkatan, terhitung per tanggal (6/7/2021) tercatat sudah 355 orang.

Meningkatnya angka kematian kasus COVID-19, Palang Merah Indonesia (PMI) Ngawi mengalami kuwalahan dalam melakukan pemakaman jenazah, mengingat PMI Ngawi hanya beranggotakan 9 petugas pemakaman.

Koordinator Pemakaman PMI Ngawi, Cecep mengatakan, dalam sehari 17 sampai 20 jenazah yang makamkan dalam sehari, sehingga Dinkes Ngawi ambil keputusan membetuk 4 tim relawan pemakaman.

“Unsur 4 tim relawan itu, dari PMI sendiri, Bagana, ada dari tim SAR Sikatan dan SAR Elpeje, ditambah lagi Aris Setyawan dari Banser Tanggap Bencana,” katanya. Rabu (7/7/2021).

Keikut sertaan Bagana lanjut cecep, ternyata sudah mendapatkan surat langsung dari Dinkes Ngawi selaku Satgas COVID-19, untuk menjadi bagian relawan pemakaman jenazah.

“Ini tentu saja sangat membantu tugas PMI Ngawi, Bagana dapat bagian di 7 wilayah Puskesmas yang tersebar di Ngawi,” ujar Cecep.

Sementara itu Aris Bagana Ngawi menerangkan 7 wilayah Puskesmas itu meliputi, Puskesmas Walikukun, Kauman, Kedunggalar, Gemarang, Paron, Jogorogo dan Puskesmas Teguhan.

Tentu tugas mulia ini sangat berisiko terpapar COVID-19, meski demikian , Aris mengaku tak gentar sedikitpun bersama Tim Relawan lainnya. Disinggung soal keluarganya

“Soal Keluarga, sama sekali tidak keberatan saya menjadi Relawan. ini sebuah kebanggaan sendiri bisa menjadi bagian dari Tim relawan, meskipun dengan resiko tinggi,” ujar Aris. (Rid/Yud)