JEMBER, Pelitaonline.co – Salah satu Minimarket yang terletak di Kecamatan Sumbersari di serbu warga, sebelum di tutup, akibat PPKM, Sabtu (10/6/2021) malam.
Terlhat, warga yang berkunjung di minimarket tersebut, mulai dari anak muda hingga orang tua, guna membeli berbagai macam belanjaan, mulai kebutuhan sehari dan lainnya.
“Karena sejak diterapkan PPKM, semua minimarket tutup jam delapan (malam), makanya sebelum ditutup kita belanja sebelum jam itu,” ujar Ajeng usai salah satu warga yang berbelanja.e
Selain itu, sejak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini, belanja di minimarket agak kurang leluasa, sehingga tidak bisa sewaktu-waktu.
“Dihari biasanya (sebelum adanya PPKM) adanya yang 24 jam bukanya, jadi enak kita belinya. Namun sekarang jam delapan sudah tutup, jadi bingung jika ada kebutuhan mendadak,” tambah Ajeng.
Warga Kelurahan Tegalgede Kecamatan Sumbersari ini mengaku, bahwa dirinya biasanya jika malam hari sering lapar dan sering ke minimarket untuk beli Mie instan.
“Berhubung sekarang bukanya dibatasi, saya beli Mie dulu, khawatir entar tengah malam lapar mendadak,” ucapnya dengan sedikit tertawa.
Situasi berbeda, di salah satu Toko Busana di daerah nampak pengunjung sepi, dan hanya dua sepeda motor yang terparkir dihalaman pertokoan.
“sepi pengunjung sejak pandemi ini, ya mungkin orang juga mikir yang mau beli baju, kita sadar ekonomi masyarakat sedang anjlok,” ungkap Imam Syafii salah satu Pemilik Toko Busana di daerah Jember.
Padahal, kata Imam telah melakukan promosi besar-besaran, namun upaya tersebut juga masih nihil alias tidak merubah keadaan.
“Tetap sepi mas, padahal sudah saya kasih diskon 50 persen, tapi minat pembeli juga masih rendah, di toko lain saya rasa juga sama pastinya,” jelasnya.
Bahkan Imam juga mengaku, sejak pandemi, sudah banyak karyawannya yang telah diberhentikan, karena sudah tidak bisa menggaji.
“Gimana mau gaji mereka, wong penjualan gak ada, bangkrut mas, ya terpaksa di berhentikan, gimana lagi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Imam berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat, dalam situasi Pandemi ini, supaya pengusaha tidak rugi terus.
“Apalagi sejak PPKM Darurat, pembeli nya satu dua orang, itupun tidak setiap hari.” Tandasnya. (Awi/Yud)