JEMBER, Pelitaonline.co – Dusun terisolir Slerok yang terletak di Desa Slateng Kecamatan Ledok Ombo Kabupaten Jember itu, pelan-pelan tapi pasti sepertinya sedang menuju kepunahannya.
Slerok merupakan sebuah dusun yang terletak di hutan sebelah barat lereng Gunung Raung merupakan dusun terisolir. Selain akses jalan menuju ke sana sangatlah sulit, jarak dari pusat desa Slateng pun sangat jauh sekitar 16 KM.
Sekitar tahun 2014, dusun Slerok penduduk yang menetap di sana terhitung masih banyak, sekitar 70 kepala keluarga (KK). Namun, 4 tahun kemudian tepatnya di tahun 2018, penduduknya sudah tinggal belasan KK dan kini tinggal 10 KK.
Hanya Musholla kecil yang dulu ramai dengan anak mengaji itu masih tetap berdiri kokoh, walau terlihat kusam. Entah, masih berfungsi atau tidak. Tetapi melihat pengeras suaranya tidak ada lagi.
Sementara tak jauh dari Musholla tersebut, dulu pernah terlihat ada bangunan sekolah yang semi permanen. Namun sekarang terlihat sudah tak terawat dan beralih fungsi sepertinya menjadi gudang.
Bangunannya pun hanya tinggal dua ruangan. Itupun Ruangan satu untuk anak-anak kelas 1, 2, dan 3, entah ruangan duanya digunakan untuk apa? Pengajarnya cuma satu guru. Sedangkan satu gurunya lagi berhenti dan tak ada yang menggantikan.
Fandrik, seorang Dermawan yang biasa memberi buku dan alat tulis ketika berkunjung ke Slerok mengatakan, penduduk di sana terlihat bahagia ketika melihat yang dibawakan alat tulis dan buku bacaan Iqro’.
“nah, ini buku (iqra’) yang kami butuhkan,” kata kata itu keluar dari salah satu orang tua. Mendengar kalimat itu terhentak dada saya. mengapa tidak, sepertinya, tak ada lagi guru yang mengajar, mereka mengajari sendiri anak-anak untu membaca dan mengaji,” kisahnya.
Ketika anak anak mereka sudah waktu bersekolah (berumur 7 tahun), Fadrik melanjutkan kisahnya, orang tua pindah ke perkampungan yang memiliki akses dekat dengan sekolah. Pasalnya, mereka tidak tega setiap hari melihat anaknya berjalan naik turun lereng,”
Saat itulah saya tahu, mengapa penduduk Slerok yang menetap di lereng Gunung Raung semakin berkurang. Mungkinkah suatu saat, Slerok hanya menjadi cerita kampung yang hilang?? Hanya waktu yang akan menentukannya. (Yud)