JEMBER, Pelitaonline.co – Akibat Blokade jalan raya, kendaraan bermuatan Semen dan bahan baku produksi yang tidak sesuai Tonase ukuran kelas Jalan di desa Kasihan Timur Kecamatan Puger dikeluhkan Sopir.
Seperti dialami Bayu warga Jember sopir Truck besar bermuatan Batu bara dari Pelabuhan Probolinggo milik PT IMASCO ASIATIC ini. Ia mengaku terjebak macet imbas dari aksi demo Blokade jalan selama 3 hari.
“Kita hanya melaksanakan tugas menjalankan kendaraan kami tidak tahu apa-apa. Seharusnya Pabriknya yang di tutup, jadi kita jelas tidak mengirim barang ke Pabrik IMASCO,” katanya.
Baca Juga : https://pelitaonline.co/truk-muatan-semen-pt-imasco-asiatic-dituding-penyebab-kerusakan-jalan-warga-6-kecamatan-gelar-aksi/
Hal yang sama juga dirasakan Ali (36) sopir Dump Truck asal Krian Kabupaten Sidoarjo. Ia pun mengaku lelah dan merugi dengan adanya pemblokadean jalan. Karena, muatan yang seharusnya sudah bongkar, tidak bisa bongkar.
“Karena hari ini (Sabtu ; Red) tidak akan dapat uang harian. Sebab muatan seharusnya dibongkar tapi tidak bisa bongkar. Kendaraan disini dari hari Kamis siang,” keluhnya.
Diapun mengatakan bahwa gaji yang terima oleh nya dari satu kali muat (per muat) hanya berkisar 200 ribu dengan perhitungan, ongkos muatan 800 ribu, 600 ribu untuk solar. Sisanya 200 ribu gaji Sopirnya.
“100 untuk saku dan 100 ribu untuk makan keluarga, kalau 3 hari belum bongkar keluarga makan apa? Saya pun disini juga kehabisan uang,” ujarnya.
Diketahui, di jalan pintu masuk menuju PT. IMASCO ASIATIC di penuhi Truck yang berhenti berdekatan seakan menutup jalan yang disebabkan jalan raya di blokade warga karena jalan rusak parah.
Warga menuding rusaknya jalan sepanjang kurang lebih 20 kilo meter diakibatkan dari Truck besar bermuatan Semen dan bahan baku Semen milik PT IMASCO ASIATIC yang melintas setiap hari.
Pewarta : Zainal.A
Editor : Wahyudiono