JEMBER, Pelitaonline.co – Sosialisasi pemasangan stiker pada kendaraan angkutan penambang lokal di Kantor Pendopo Wisnu Graha Tama Kecamatan Puger, dilakukan Satlantas Polres Jember dan Dinas Perhubungan, Rabu (15/1/2025)
Pemasangan stiker ini, merupakan kesepakatan bersama antara warga dengan PT IMASCO ASIATIC dan Pemerintah pada rapat Koordinasi yang dilakukan di Pendopo Bupati Jember.
Namun, pengusaha lokal menyesalkan keputusan ini karena tidak ada pengecualian. Mereka menilai, sebetulnya yang menjadi sasaran aksi protes hingga menghasilkan kesepakatan itu adalah kendaraan PT. IMASCO ASIATIC bukan milik pengusaha lokal
“Kenapa armada pengusaha lokal terkena imbasnya, harusnya yang ditindak hanya armada atau kendaraan PT. IMASCO ASIATIC, ini kan tidak pro terhadap rakyat dan pengusaha lokal,” ujar Arif manajer CV. Hargo Mulyo salah satu pengusaha Desa Grenden.
Pengusaha yang menggunakan angkutan Truck besar di Kecamatan Puger cukup banyak, bisa mencapai Tiga ratus lebih. Mereka, tak hanya bergerak di bidang pertambangan batu kapur tapi juga ada yang mengangkut Sembako, kerupuk dan hasil laut.
Arif khawatir jika kesepakatan pembatasan 15 ton itu diberlakukan maka pengusaha lokal akan berhenti beroperasi dan merugi. Karena selama ini, ada pengusaha lokal yang menggunakan kendaraan angkut dengan kapasitas 17 ton hingga 30 ton.
“Pengusaha kerupuk misalnya, sekali kirim ke luar daerah. Truck ekspedisi yang disewa khusus, muatannya bisa mencapai 28 ton,” ucapnya.
Terlebih lagi, jelas Arif, para pekerja adalah warga lokal. Artinya, berapa keluarga di Kecamatan Puger khususnya yang akan terdampak jika pengusaha berhenti operasi, ada berapa nyawa yang ikut kena getahnya lantaran tidak ada penghasilan.
“Sebab, sejak mereka berdiri hampir tiga dekade lalu, belum pernah ada protes dari warga setempat terkait tonase muatan, kenapa melebar hingga pengusaha lokal pun di ikut sertakan,” katanya.
Harapannya, pemerintah menerapkan pengecualian terhadap armada pengusaha lokal yang melintas, agar mereka tidak sampai berhenti operasi. Apalagi, para pengusaha ini tidak hanya terkait pertambangan batu kapur, tapi juga ada bahan pangan dan perikanan.
Kasatlantas Polres Jember, AKP Bernardus Bagas Simarmata mengatakan, kehadirannya bersama Dishub Jember di Pendopo Kecamatan Puger, untuk mensosialisasikan hasil dari kesepakatan bersama Rapat Koordinasi di pendopo Senin lalu.
“Karena hasil dari kesepakatan itu harus ditindaklanjuti di tingkat bawah, salah satunya adalah penempelan stiker kepada armada lokal,” terang Bernardus.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Agus Wijaya mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum dapat mengambil keputusan terkait aspirasi pengusaha lokal. Karena, mereka akan mengkoordinasikan dengan pimpinan.
“Kami bersama Kasatlantas masih akan melaporkan hasil pertemuan hari ini ke pimpinan. Semua itu teknis sambil jalan. Insyaallah akan ada pertemuan lagi, kita masih akan koordinasi lagi,” jelasnya.
Sementara, Ribut Budiono Humas PT IMASCO ASIATIC menerangkan, pihaknya menghormati hasil Rapat Koordinasi yang menghasilkan keputusan – keputusan yang menjadi solusi permasalahan yang selama ini dihadapi bersama.
“Perusahaan siap bekerja sama dengan pemerintah dan warga demi menyelesaikan masalah. Semoga solusi yang menjadi keputusan dalam Rapat Koordinasi kemaren yang terbaik.” Tandasnya
Acara itu juga dihadiri oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Puger, Komandan Koramil (Danramil) 0824/21 Puger dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Puger serta Pengusaha Lokal bersama Driver.
Pewarta : Zainul.A
Editor : Wahyudiono