BerandaBeritaPemkot Malang Fokus Tangani Banjir, Proyek Drainase Soehat Jadi Prioritas Tahun 2025

Pemkot Malang Fokus Tangani Banjir, Proyek Drainase Soehat Jadi Prioritas Tahun 2025

- Advertisement -spot_img

Malang, Pelitaonliine.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus bergerak merealisasikan target Kota Malang bebas banjir di tahun 2028. Sebanyak 130 lebih daerah aliran drainase telah terpetakan dalam Masterplan Drainase yang kini menjadi acuan utama dalam penanganan banjir secara menyeluruh.

Fokus penanganan tahun ini diarahkan ke kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), sedangkan dua kawasan lainnya dijadwalkan untuk ditangani pada tahun depan.

Meski proyek pembangunan drainase di Soehat akan didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan bahwa Pemkot tetap berperan aktif dalam pengawasan dan pelaksanaan.

“Kami telah melakukan peninjauan langsung di lokasi. Beberapa pohon memang harus dipotong agar proses pembangunan bisa berjalan lancar, namun kami pastikan pemotongan dilakukan seminimal mungkin,” jelas Wahyu.

Ia juga meluruskan informasi yang sempat beredar mengenai rencana penebangan ratusan pohon. Menurutnya, jumlah tersebut termasuk pohon kecil dengan tinggi hanya beberapa sentimeter.

“Tidak benar jika disebutkan ratusan pohon besar akan ditebang. Pohon-pohon di median jalan akan tetap dijaga,” tambahnya.

Wahyu menilai bantuan anggaran sebesar Rp 32 miliar dari Pemprov Jatim sangat krusial, mengingat Soehat merupakan salah satu titik rawan banjir yang perlu penanganan segera. Proyek ini juga disebut sebagai bagian dari janji politiknya bersama Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, dalam program penanganan isu-isu perkotaan.

“Masterplan sudah kami susun dan tahun ini pengerjaan fokus di Soehat. Penanganan banjir akan dilanjutkan ke titik lainnya secara bertahap,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya kolaborasi lintas wilayah dalam penanggulangan banjir. Ia bahkan telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar proyek drainase ini menjadi bagian dari proyek nasional.

“Masalah banjir tidak bisa ditangani sendiri. Kota Malang juga menerima limpahan air dari daerah yang lebih tinggi seperti Kota Batu dan Kabupaten Malang. Harus ada kerja sama lintas daerah,” jelasnya.

Setelah proyek di Soehat rampung, kata Wahyu, Pemkot Malang akan memindahkan fokus ke kawasan Jalan Bondowoso dan Jalan Letjend Sutoyo. Sebelumnya, kawasan Sawojajar sudah menunjukkan hasil positif setelah drainasenya dibenahi.

“Genangan air di Sawojajar kini jauh berkurang. Ini menunjukkan bahwa penataan drainase yang tepat bisa memberikan dampak signifikan,” tutur Wahyu.

Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, menambahkan bahwa persoalan banjir telah menjadi prioritas sejak awal masa jabatannya. Ia menyebutkan bahwa dirinya langsung membahas progres penanganan drainase di Soehat setelah dilantik.

“Itu adalah bagian dari komitmen politik kami yang harus segera diwujudkan,” tambah Ali.

Maret lalu Sambung bahwa dirinya bersama Wali Kota Wahyu juga telah meninjau langsung lokasi genangan di Soehat. Dalam kunjungan itu, ditemukan banyak sampah plastik yang menyumbat saluran drainase, yang menjadi salah satu penyebab utama banjir di kawasan tersebut.

“Pemkot Malang berharap, dengan upaya yang terarah dan berkelanjutan, persoalan banjir yang selama ini membayangi sejumlah kawasan di kota ini bisa ditangani secara tuntas dan berkelanjutan.” Pungkasnya.

Pewarta : Umam
Editor : Wahyudiono

- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC